Langsung ke konten utama

KARIA ILMIAH BIDANG BAHASA

Text Box: BAHASA 




LAPORAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI KEGIATAN MENGHUBUNGKAN GAMBAR DAN KATA DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL KELOMPOK B
PAUD BINA BANGSA KECAMATAN MUARA SUGIHAN

Description: logo_universitas_terbuka
 









                                                           OLEH:                                              

                             NAMA                          : TRI ASTUTI
                             NIM                               : 821875715
                             PROGRAM STUDI     : S1 PGPAUD
                             MASA REGISTRASI  : 2016.2
EMAIL                         : triastuti@gmail.com

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
PALEMBANG
2016
Abstrak

            Pengembangan kemampuan bahasa salah satunya adalah menumbuhkan minat pengenalan gambar dan kata dengan media papan flanel kepada anak. Kemampuan bahasa sangatlah penting oleh karena itu kita perlu mengenalkan gambar dan kata kepada anak Paud. Tujuan perbaikan ini adalah upaya meningkatkan kemampuan bahasa yaitu melalui kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel dan mendiskripsikan keaktifan anak dalam pengembangan kemampuan bahasa melalui gambar. Pelaksanaan kegiatan perbaikkan berdasarkan pada masalah bagaimana upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel dapat meningkatkan keaktifan anak di kelompok B Paud Bina Bangsa Kecamatan Muara Sugihan.Kesimpulan dari pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran peningkatan kemampuan bahasa melalui kegiatan menghubunkan gambar dan kata dengan media papan flanel dapat meninkatkan kemampuan bahasa anak. Dengan menggunakan media papan flanel dapat meningkatkan keaktifan anak dalam pengenalan bahasa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan presentase kemampuan bahasa anak yaitu dengan siklus ke I memperoleh rata-rata 70% dan pada siklus ke II memperoleh rata-rata 90%

Kata Kunci :kemampuan bahasa, anak Paud ,  papan flanel



















BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

          Perkembangan berpikir Anak Usia Dini berkembang sangat pesat. Perkembangan intelektual anak sangat pesat terjadi pada kurun waktu usia nol sampai usia pra sekolah. Masa Anak Usia Dini itu dapat disebut sebagai masa peka belajar. Dalam masa-masa ini segala potensi kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal, tentunya dari bantuan orang-orangyang berada dilingkungan anak-anak tersebut, misalnya dengan bantuan orang tua dan guru. Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang pesat saat Anak Usia Dini adalah kemampuan bahasa.
          Penguasaan bahasa sangat erat kaitannya dengan kemampuan kognisi anak. Sistematika berbicara anak menggambarkan sistematikanya dalam berpikir. Perkembangan bahasa Anak Usia Dini memang masih jauh dari sempurna, namun demikian potensinya dapat dirangsang lewat komunkasi yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang dekat dengan anak-anak akan mempengaruhi dalam keterampilan berbicara dan berbahasa. Di PAUD guru merupakan salah seorang yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Guru PAUD harus dapat mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
          Pengembangan bahasa dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan melalui kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel. Dengan media papan flanel ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan anak dalam pengenalan kata sehingga bahasa anak dapat berkembang dengan baik. Pengembangan kemampuan berbahasa anak di PAUD BINA BANGSA Desa Ganesha Mukti merupakan prioritas dan merupakan tujuan dari sekolah. Namun pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang muncul dan teridentifikasi dalam pelaksanaaan program tersebut. Dari jumlah 20 anak hanya terdapat 7 orang anak yang nilainya di atas 6, maka baru 35% anak yang dapat mencapai aspek pengembangan. Sedangkan 65%/17 orang anak yang belum mencapai aspek pengembangan. Permasalahan yang dapat teridentifikasi antara lain :
1.    Hasil belajar yang kurang memuaskan pada kegiatan bernyanyi.
2.    Anak pasif dalam kegiatan bercakap-cakap.
3.    Media yang digunakan tidak menarik minat anak.
4.    Kurangnya kemampuan anak dalam berbicara (berbahasa).
     Dari keempat masalah yang teridentifikasi tersebut maka permasalahan yang akan dipecahkan adalah kurang mampunya anak dalam berbahasa. Penyebab dari masalah tersebut adalah metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran kurang tepat. Masalah kurangnya kemampuan anak dalam berbahasa dapat diupayakan dengan metode papan flanel, karena diduga sangat efektif dalam proses pembelajaran anak dalam kemampuan berbicara, dengan asumsi proses yang baik akan membuahkan hasil yang baik pula.

B.   Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah apakah kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak kelompok B Paud Bina Bangsa Kecamatan Muara Sugihan?
C.  Tujuan Perbaikan
Secara umum tujuan perbaikan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel kelompok B Paud Bina Bangsa Kecamatan Muara Sugihan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Sedangkan tujuan perbaikan secara khusus adalah:
1.      Untuk meningkatkan keaktifan anak dalam pengembangan kemampuan bahasa menggunakan media papan flanel.
2.      Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan guru dalam pengembangan kemampuan bahasa menggunakan media papan flanel.
3.      Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam dalam menggunakan media dan metode pembelajaran.
4.      Untuk mendeskripsikan kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak.
D.  Manfaat Perbaikan
Penelitian perbaikan pembelajaran mempunyai manfaat yang cukup besar, bagi guru, anak, orang tua dan sekolah.
1.      Bagi guru
-   Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara profesional.
-   Dapat menciptakan beragam media dan kegiatan sesuai situasi dan kebutuhan.
-   Dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran pengembangan kemampuan bahasa.
2.      Bagi anak
-   Anak mampu meningkatkan kemampuan bahasa melalui kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan papan flanel.
-   Anak dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik.
-   Anak akan termotivasi untuk melanjutkan materi berikutnya.
3.      Bagi orang tua
Dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam kemampuan bahasa melalui media papan flanel yang berfariasi.
4.      Bagi Sekolah
-   Untuk meningkatkan prestasi belajar anak serta perlunya kerja sama yang baik antar guru dengan sekolah.
-   Dapat meningkatkan mutu pendidikan.
-   Dapat membentuk kepribadian anak dan menjadi sarana bagi anak-anak untuk berinteraksi sosial dengan teman-teman dan lingkungan sekolah.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.  Pengertian Upaya Meningkatkan
        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud; akal; ikhtiar; tiadapadanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar) padanya;      daya upaya. (Poerwadarminta, 2011: 1345)
Meningkatkan : 1 menaikan (derajat, taraf dsb), mempertinggi; memperhebat (produksi dsb); 2 (~ diri), mengangkat diri; memegahkan diri. (Poerwadarminta, 2011: 1280)
Upaya meningkatkan diartikan suatu usaha kegiatan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik dalam menaikkan hasil belajar anak didiknya.

B.   Kemampuan Bahasa Anak
Kemampuan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efekif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia (Nugraha, 2014: 9.5).
Pada manusia, bahasa merupakan suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain, meliputi daya cipta dan sistem aturan. Dengan daya cipta tersebut manusia dapat menciptakan berbagai macam kalimat yang bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas. Dengan demikian, bahasa pada manusia merupakan upaya kreatif yang tidak penah berhenti (Dhieni, 2013: 1.3).
Menurut Badudu (1989) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antar-anggota masyarakat yang terdiri atas individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter (manasuka) digunakanmasyarakat dalam rangka untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (dalam Gunarti, 2015: 1.35).
Bromley (1992) menyebutkan empat macam bentuk bahasa, yaitu  menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa berbeda dengan kemampuan berbicara. Bahasa merupakan suatu sistem tata bahasa yang relatif rumit dan bersifat sematik (tata kata dan kalimat), sedangkan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk kata-kata. Bahasa ada yang bersifat reseptif (dimengerti, diterima), juga ada yang bersifat ekspresif (dinyatakan). Contoh bahasa reseptif adalah mendengarkan dan membaca suatu informasi, sedangkan contoh bahasa ekspresif adalah berbicara dan menuliskan suatu informasi untuk dikomunikasikan kepada orang lain (dalam Gunarti, 2015: 1.35).
Woolfolk (1995) selanjutnya mengemukakan bahwa, anak dapat belajar bahasa melalui intructional conversation, yaitu suatu situasi di mana anak belajar melalui interaksi dengan guru atau siswa lainnya. Di TK bercakap-cakap dapat dikategorikan sebagai intructional conversation. Belajar bahasa bagi anak akan lebih muda apabila mereka memiliki lingkungan yang baik serta serta mendapat stimulasi yang tepat (dalam Masitoh, 2011: 2.17).

C.  Karakteristik Bahasa
Santock (1995) berpendapat bahwa meskipun setiap kebudayaan manusia memilki varias dalam bahasa. Namun, terdapat beberapa karakteristik umum berkenaan dengan bahasa sebagai alat berkomunikasi dan adanya daya cipta individu yang kreatif. Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan oran lain. Sistem aturan bahasa terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis, sematik, dan pragmatik. Fonologi adalah studi tentang sistem bunyi-bunyian bahasa. Morfologi berkenaan dengan ketentuan-ketentuan pengombinasian morfem. Morfem adalah rangkaian bunyi-bunyian terkecil yang memberi makna pada apa yang diucapkan dan didengarkan individu. Sintakss mencakup cara kata-kata dikombinasikan untuk membentuk ungkapan dan kalimat yang dapat diterima. Sematik mengacu pada makna kata dan kalimat. Pragmatik adalah kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginan (dalam Dhieni, 2013: 1.12).
Bahasa memiliki karakteristik yang menjadikannya sebagai aspek khas komunikasi yaitu sistematis, arbiter, fleksibel, beragam, dan kompleks. Sistematis artinya bahasa merupakan suatu cara menggabungkan bunyi-bunyian maupun tulisan yang bersifat teratur, standar dan konsisten. Arbiter yaitu bahwa bahasa terdiri dari hubungan-hubungan antara berbagai macam suara dan visual, objek, maupun gagasan. Fleksibel artinya bahasa dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Beragam artinya dalam hal pengucapan,  bahasa memiliki berbagai  variasi dialek atau cara. Kompleks yaitu bahwa kemampuan berpikir dan bernalar dipengaruhi oleh kemampuan menggunakan bahasa yang menjelaskan berbagai konsep, ide, maupun hubungan-hubungan yang dapat dimanipulasikan saat berpikir dan bernalar (Dhieni, 2013: 1.12).

D.  Fungsi Bahasa
       Aristoteles (2004: 58) menyatakan bahasa adalah alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia (dalam Mulyati, 2014: 2.14).
            Halliday mengemukakan 7 fungsi bahasa yaitu:
a.       Instrumental, bahasa digunakan sebagai alat untuk memperoleh kebutuhan fisik,
b.      Regulatori, bahasa digunakan untuk mengontrol atau mengendalikan orang lain.
c.       Interaksional, bahasa digunakan untuk berhubungan atau bergaul dengan orang lain,
d.      Personal, bahasa digunakan untuk mengungkapkan diri,
e.       Heuristik, bahasa digunakan untuk mengungkapkan duniadi sekitarnya atau mengutarakan pengalaman,
f.       Imajinatif, bahasa digunakan untuk mencipta,
g.       Informatif, bahasa digunakan untuk mengomunikasikan informasi baru,
(dalam Mulyati, 2014: 2.14)

E.   Media Pembelajaran Papan Flanel
1.      Media Pembelajaran
                             Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver) (dalam Zaman, 2014:4.4).
             Media pelajaran itu selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur pesan yang dibawa (software) adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/topik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari anak, sedangkan unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan tersebut.
             Media pembelajaran merupakan peralatan pembawa pesan atau wahana dari pesan yang oleh sumber pesan/guru ingin diteruskan kepada penerima pesan/anak (Zaman, 2014:4.5-4.6).

2.      Papan Flanel
Papan flanel terdiri dari papan triplek tebal 1,2 cm ukuran 75cm x 60cm yang dilapisi kain flanel ukuran dapat disesuaikan dengan keadaan. Papan flanel dapat diberi kaki sebagai sandaran atau diberi lubang di bagian atasnya. Bunga-bungaan, daun-daunan, buah-buahan, macam kendaraan, macam binatang yang terbuat dari triplek tipis atau duplex ukuran dapat disesuaikan dengan kondisi diberi lapisan amplas atau kain perekat. Papan flanel adalah media visual yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tetentu pada anak. Papan berlapis triplek ini cukup praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah sehingga dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena penyajian seketika menarik perhatian anak, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih efisien (Sujiono, 2011:8.33).

F.        Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Mills (2000) penelitian tindakan didefinisikan sebagai “sistematik inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik mengumpulkan informasi tentang berbagai praktikyang dilakukannya.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (dalam Wardhani, 2014: 1.4).


BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A.     Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian
              Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di PAUD BINA BANGSA Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. Obyek pembelajaran ini adalah kelompok B semester I tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 20 siswa dengan tema Binatang.
              PAUD BINA BANGSA adalah  tempat tugas peneliti. Dengan demikian peneliti mengadakan PKP ditempat tugasnya sendiri, dengan dibantu oleh  guru  Paud Bina Bangsa, Supervesor 2, dan Kepala Sekolah dengan jadwal seperti di bawah ini.
                                                                                 
Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu Pelaksanaan
Tema/ sub tema
1.
Prasiklus
13 Oktober 2016
Binatang/ binatang peliharaan
2.
Siklus I
18 Oktober 2016 – 22 Oktober 2016
Binatang/ binatang peliharaan
3.
Siklus II
25 Oktober 2016 – 29 Oktober 2016
Binatang/ binatang buas

B.     Deskripsi Rencana Tiap Siklus
1.      Rencana Pelaksanaan
       Peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran melalui PTK, dengan diamati oleh supervisor 2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap kegiatan yang merupakan suatu rangkaian satu sama yang lain, yaitu :
a.    Perencanaan
b.    Pelaksanaan
c.    Pengamatan
d.    Refleksi atau Evaluasi
       Pada tahap perencanaan ini segala sesuatu yang berkaitan dengan perbaikan pembelajaran disiapkan dengan matang, mulai dari materi ajar, media, dan RKH pembelajarannya. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan menggunakan media papan flanel dan segala keperluan lain yang berhubungan dengan PTK.

2.    Pelaksanaan
a.    Pelaksanaan Pra Siklus
1.    Pelaksanaan tindakan perbaikan Pra Siklus  dimulai tanggal 13 Oktober 2016 dengan pokok bahasan Binatang (Binatang Peliharaan). Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi :
·      Guru fokus pada materi pembelajaran
·      Guru memberikan perhatian khusus pada anak yang mengalami kesulitan
·      Guru memberi motivasi pada anak saat pembelajaran berlangsung.
2.    Langkah-langah pembelajaran
a.    Kegitan awal
-       Berdo’a, mengucap salam dan absensi
-       Guru mengadakan apersepsi dengan menjajaki pengetahuan yang dimiliki anak
-       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.    Kegiatan inti
-       Guru mengadakan tanya jawab jenis-jenis binatang, nama-nama binatang, dan tempat hidup binatang
-       Guru memberi lembaran tugas
c.    Kegiatan Akhir
-       Guru mengadakan tanya jawab tentang kegiatan satu hari
-       Guru memberi tugas pekerjaan rumah

b.    Pelaksanaan Siklus I
1.    Pelaksanaan tindakan perbaikan Siklus I dimulai tanggal 18 Oktober 2016 dengan pokok bahasan Binatang (Binatang Peliharaan). Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi :
·      Guru fokus pada materi pembelajaran
·      Guru memberikan perhatian khusus pada anak yang mengalami kesulitan
·      Guru memberi motivasi pada anak saat pembelajaran berlangsung.
·      Guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan tanya jawab tentang binatang peliharaan  melalui media yang disajikan .

2.    Langkah-langah pembelajaran
a.    Kegitan awal
-       Berdo’a, mengucap salam dan absensi
-       Guru mengadakan apersepsi dengan menjajaki pengetahuan yang dimiliki anak
-       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.    Kegiatan inti
-       Guru mengadakan tanya jawab jenis-jenis binatang peliharaan, nama-nama binatang peliharaan, dan tempat hidup binatang peliharaan
-       Guru menyimpulkan materi pelajaran
-       Guru memberi lembaran tugas
c.    Kegiatan Akhir
-       Guru mengadakan tanya jawab tentang kegiatan satu hari
-       Guru memberi tugas pekerjaan rumah

c.    Pelaksanaan Siklus II
1.    Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan tanggal 25 Oktober 2016 dengan tujuan “ Upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dan kata dengan media papan flanel. Pada siklus ini tindakan yang dilakukan adalah :
·      Guru memotivasi anak saat pembelajaran berlangsung untuk mengembangkan kemampuan bahasa dengan tanya jawab tentang binatang buas  melalui media papan flanel yang disajikan .
·      Guru memberikan perhatian khusus pada anak yang mengalami kesulitan.
·      Guru memberikan rangsangan supaya anak muncul pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti.
·      Guru menjawab seluruh pertanyaan  dan menyimpulkan materi pelajaran.
2.    Langkah-langkah pembelajaran
a.    Kegiatan awal
-       Berdo’a, mengucap salam dan absensi
-       Guru mengadakan apersepsi dengan beberapa pertanyaan untuk menjajaki pengetahuan anak.
-       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.    Kegiatan Inti
-       Guru mengadakan tanya jawab jenis-jenis binatang buas, nama-nama binatang buas, dan tempat hidup binatang buas.
-       Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
-       Guru memberi lembaran tugas.
-       Guru membimbing anak mengerjakan tugasnya.
c.    Kegiatan Akhir
-       Guru mengadakan tes tanya jawab.
-       Guru memberi tugas pekerjaan rumah sebagai pengayaan.

3.    Pengamatan
       Pada tahap ini dilakukan pengamatan yang gunanya mengarah pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat guru. Pengamatan dilakukan oleh supervisor 2 yaitu RIA SUSILOWATI, S. Pd. I, guru SDN 20 Muara Sugihan, dan penilai yaitu ROKHMAT, S. Pd guru SDN 1 Muara Sugihan, dengan hasil terlampir. Adapun instrumen yang diberikan kepada anak adalah menebalkan tulisan dan menghubungkan gambar dengan kata.

4.    Refleksi
       Tahapan ini  memproses dan mendiskusikan data yang akurat pada saat dilakukan pengamatan bersama supervesor 2. Berbagai masalah yang muncul selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran diidentifikasi dan dianalisa. Permasalahan yang didapat  segera  dicarikan solusinya untuk perbaikan  selanjutnya.

C.   Teknik Analisis Data
       Analisis data  merupakan penjamin keakuratan peneliti dalam melakukan penyimpanan data. Data yang telah diperoleh dianalisis sesuai permasalahan yang ada dalam bentuk hasil laporan penelitian,rancangan pembelajaran serta pemberian tugas. Pembelajaran dan pemberian tugas kelompok dilakukan validasi oleh supervisor 2 beserta Kepala Sekolah.
       Perolehan hasil belajar anak digunakan sebagai deskripsi kuantitatif dalam contohnya adalah prasiklus, perolehan nilai anak hanya 7 anak yang sudah mencapai aspek pengembangan dari jumlah seluruhnya 20 anak. Maka dari itu peneliti perlu mengadakan perbaikan dengan cara bertahap yaitu melalui siklus I, dan siklus II. Dan untuk mengetahui hasil perolehan nilai anak dalam pembelajaran persiklus dan hasil pengamatan pada anak bisa dilihat pada bab berikutnya.




BAB IV
HASIL PENELITIAN  DAN PEMBAHASAN
                       
A.       Diskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.    Perbaikan Pra Siklus
a.    Kegiatan Pembukaan
-         Berdoa, mengucap salam, dan absensi
-         Menyanyi bersama mengenal huruf abjad
b.    Kegiatan Inti
-         Anak menyebutkan huruf abjad
-         Anak menyebutkan jenis-jenis binatang, nama-nama binatang, dan tempat hidup binatang
c.    Kegiatan Penutup
-          Bercakap-cakap tentang apa yang dikerjakan hari ini
-          Berdoa bersama

2.    Perbaikan Siklus I
a.    Kegiatan Pembukaan
-         Berdoa, mengucap salam, dan absensi
-         Menyanyi bersama mengenal huruf abjad
-         Tanya jawab macam-macam binatang peliharaan
b.    Kegiatan Inti
-         Anak menyebutkan huruf demi huruf (huruf abjad) dengan media papan flanel
-         Anak menyebutkan huruf (i-u-s-k-c) satu persatu yang ada pada gambar
-         Anak menghubungkan gambar binatang peliharaan dengan huruf awalnya
c.    Kegiatan Penutup
-          Bercakap-cakap tentang apa yang dikerjakan hari ini
-          Berdoa bersama
-          Melakukan tebak-tebakan kepada anak

3.    Perbaikan Siklus II
a.    Kegiatan Pembukaan
-          Berdoa bersama, mengucap salam dan absensi
-          Menyanyi bersama suara-suara binatang
-          Tanya jawab macam-macam binatang buas
d.    Kegiatan Inti
-          Anak menyebutkan huruf abjad pada media papan flanel
-          Anak menirukan suara-suara binatang yang ada pada gambar
-          Anak menghubungkan gambar binatang dengan tulisan suara yang ada disebelah gambar
-          Anak membuat kandang hewan dari balok
e.    Kegiatan Penutup
-          Bercakap-cakap tentang apa yang dikerjakan hari ini
-          Berdoa bersama
-          Melakukan tebak-tebakan kepada anak
-          Pemberian tugas pekerjaan rumah/PR

Daftar Nilai Pra Siklus
No
Nama Anak
L/P
Nilai
No
Nama Anak
L/P
Nilai
1
Arfandi Ramadhan
L
D
11
M. Pasha Jidane
L
C
2
Andi Arsyil A
L
C
12
Maher Zein Divaldo
L
B
3
Dika Candrawinata
L
D
13
M. Romadhon
L
C
4
Eka Mei Kurniasih
P
B
14
Mutiara Dewi
P
C
5
Eka Karisma N
P
C
15
Nayla Novembria
P
B
6
Eza Aulia
P
B
16
Nurma Pramudita
P
B
7
Gibran Julfikar
L
C
17
Resy Kapoor
L
D
8
Komariah
P
C
18
Sefriansyah
L
C
9
Lutfia Zahra Talita
P
B
19
Silfa Putri
P
C
10
M. Fahrizal
L
C
20
Siti Nur Afifah
P
B


Daftar Nilai Siklus I
No
Nama Anak
L/P
Nilai
No
Nama Anak
L/P
Nilai
1
Arfandi Ramadhan
L
C
11
M. Pasha Jidane
L
B
2
Andi Arsyil A
L
B
12
Maher Zein Divaldo
L
A
3
Dika Candrawinata
L
C
13
M. Romadhon
L
B
4
Eka Mei Kurniasih
P
A
14
Mutiara Dewi
P
B
5
Eka Karisma N
P
B
15
Nayla Novembria
P
B
6
Eza Aulia
P
A
16
Nurma Pramudita
P
B
7
Gibran Julfikar
L
C
17
Resy Kapoor
L
C
8
Komariah
P
C
18
Sefriansyah
L
B
9
Lutfia Zahra Talita
P
B
19
Silfa Putri
P
B
10
M. Fahrizal
L
C
20
Siti Nur Afifah
P
B


Daftar Nilai Siklus II
No
Nama Anak
L/P
Nilai
No
Nama Anak
L/P
Nilai
1
Arfandi Ramadhan
L
C
11
M. Pasha Jidane
L
B
2
Andi Arsyil A
L
B
12
Maher Zein Divaldo
L
A
3
Dika Candrawinata
L
C
13
M. Romadhon
L
B
4
Eka Mei Kurniasih
P
A
14
Mutiara Dewi
P
B
5
Eka Karisma N
P
B
15
Nayla Novembria
P
A
6
Eza Aulia
P
A
16
Nurma Pramudita
P
B
7
Gibran Julfikar
L
B
17
Resy Kapoor
L
B
8
Komariah
P
B
18
Sefriansyah
L
A
9
Lutfia Zahra Talita
P
A
19
Silfa Putri
P
B
10
M. Fahrizal
L
B
20
Siti Nur Afifah
P
B

              Dari tahapan-tahapan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dimulai dari pra siklus, siklus I sampai siklus II, disertai pengamatan oleh supervisor 2 dengan (lembar observasi terlampir ) dapat diperlihatkan hasil belajar perbaikan tersebut pada tabel di bawah ini:
TABEL 1
Hasil Belajar Bahasa Kelompok B Paud Bina Bangsa
Prestasi Anak
Banyak siswa
Keterangan Nilai
Prasiklus
Siklus I
Siklus II

A
-
3
6
10
B
7
11
12
8
C
10
6
2
6
D
3
-
-
4
Jumlah nilai
128
154
168

Rata-rata
6,4
7,7
8,4

Persentase %
35%
70%
90%


              Disini terlihat jelas nilai Prasiklus yang diperoleh dari 20 anak kelompok B Paud Bina Bangsa 7 anak yang sudah mencapai aspek pengembangan. Jika dihitung dengan % dari jumlah 20 anak maka 35%  yang sudah mencapai aspek pengembangan. Sedangkan 65% belum mencapai aspek pengembangan. Dengan melihat kejadian pada anak kelompok B khususnya pada pengembangan Bahasa peneliti berusaha mengadakan refleksi untuk mengadakan tindakan selanjutnya dengan menggunakan model media papan flanel yang tujuannya untuk meningkatkan keaktifan anak agar dapat memperoleh nilai yang maksimal. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus atau dengan cara 2 tahapan.
              Dari tabel diatas juga dapat kita lihat bahwa prestasi belajar pengembangan Bahasa anak kelompok B Paud Bina Bangsa dengan tema bahasan Binatang mengalami peningkatan. Secara rinci peneliti menguraikan dan menggambarkan dengan diagram perolehan nilai tersebut , dari siklus I sampai siklus II.


                                   



DIAGRAM 1.1
HASIL PRA SIKLUS

Keterangan Pra Siklus
Anak yang mendapat nilai :
A = 10 ada 0 anak
B = 8 ada 7 anak
C = 6 ada 10 anak
D = 4 ada 3 anak

DIAGRAM 1.2
HASIL  PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Keterangan Siklus I
Anak yang mendapat nilai :
A = 10 ada 3 anak
B = 8 ada 11 anak
C = 6 ada 6 anak
D = 4 ada 0 anak

DIAGRAM 1.3
HASIL  PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Keterangan siklus II.
Anak yang mendapat nilai :
A = 10 ada 6 anak
B = 8 ada 12 anak
C = 6 ada 2 anak
D = 4 ada 0 anak




TABEL 2
NILAI KEBERHASILAN BELAJAR
ANAK KELOMPOK B PAUD BINA BANGSA
TEMA BINATANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Interval Nilai
Banyak Siswa
Keterangan Nilai
Siklus I
Siklus II

9 – 10
3
6
Nilai
Keberhasilan
> 6
7 – 8
11
12
5 – 6
6
2
3 – 4
0
-
Jumlah
20
20

 
Dari data  tabel 2 cukup jelas bahwa pada siklus I dari 20 anak yang mendapat nilai diatas angka 6 sebanyak 14 anak. Sedangkan pada siklus II dari 20 anak yang mendapat nilai diatas angka 6 sebanyak 18 anak. Oleh karena itu perlu diadakan pendekatan belajar tersendiri.


B.   Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
       Memperhatikan hasil pembelajaran baik pada tabel maupun diagram, perbaikan pembelajaran dan lembar pengamatan pada setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada pembelajaran siklus I anak yang telah mendapat nilai  > 6 baru 14 orang dari jumlah anak 20 orang. Berarti dalam pelaksanaan perbaikan masih banyak kekurangan sehingga anak belum bisa memahami secara rinci. Sebagai solusinya peneliti berdiskusi dengan teman sejawat, hasil diskusi tersebut merupakan refleksi yaitu :
a.         Guru dalam mengajar  hanya fokus pada materi pelajaran saja.
b.         Guru kurang memotifasi anak saat berlangsungnya pembelajaran.
c.         Guru tidak mengingatkan anak yang masih sering main sendiri pada saat pelajaran berlangsung.
       Dari hasil temuan ini peneliti akan memperbaiki pembelajaran siklus selanjutnya melalui perencanaa,pelaksanaan,evaluasi, dan refleksi.
       Pada pembelajaran siklus II penulis melakukan perbaikan dengan tindakan untuk memunculkan kekuatan baru dengan meperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Adapun tindakan tersebut adalah :
1.      Guru menumbuhkan anak berpartisipasi aktif untuk melakukan tugas dengan  fokus pada media papan flanel yang disediakan
2.      Guru harus menguasai kelas dengan memanfaatkan media papan flanel yang telah dipersiapkan.
3.      Guru membimbing anak yang mempunyai permasalahan dalam mengerjakan tugasnya.
4.      Guru mengarahkan anak yang masih sering usil bermain sendiri dengan melalui pendekatan.
5.      Guru berupaya menekankan kemunculan keterampilan untuk mengamati, mendengar, menyimak, dan berbicara secara wajar supaya dapat berinteraksi dalam memahami pembelajaran pada media papan flanel yang disajikan guru.
     Dengan langkah-langkah diatas pembelajaran terasa lebih efektif dan tampak kemajuan hasilnya.
     Setelah melalui diskusi dengan supervisor 2 dan penilai menyatakan bahwa pembelajaran pengembangan bahasa kelompok B Paud Bina Bangsa berhasil.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.       Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan bahwa :
a.       Penggunaan media papan flanel yang  bervariasi dapat  menumbuhkan minat belajar siswa tentang binatang dan manfaatnya.
b.      Metode bercakap-cakap, tanya jawab dan observasi efektif digunakan untuk   menyerap  tercapainya tujuan yang didiskripsikan pada gambar binatang.
c.       Penggunaan media papan flanel yang dibuat variatif dengan  metode tanya jawab dan observasi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa tentang binatang dan manfaatnya pada kelompok B Paud Bina Bangsa Kecamatan Muara Sugihan .
Secara kuantitatif, berdasarkan dari grafik hasil pencapaian Pra Siklus pada anak sebesar 35%, pada Siklus I sebesar 70% dan pada Siklus 2 sebesar 90%, telah terjadi peningkatan dalam kemampuan bahasa dari Siklus I ke Siklus 2 pada anak sebesar 20%.

B.       Saran
Berhubungan dengan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini peneliti menyampaikan benerapa saran :
1.      Saran terhadap guru
Supaya tercapai aktifitas dan hasil belajar anak meningkat khususnya dalam pelajaran Bahasa sangat perlu diadakan tindakan-tindakan :
a.       Guru berupaya menumbuhkan partisipasi aktif anak dalam pembelajaran
b.      Guru menggunakan media/alat peraga yang sesuai dalam menyampaikan materi pembelajaran.
c.       Bila relevan atara materi yang baru dengan pengalaman anak  hubungkan mereka dengan lingkungannya agar pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih jelas.
d.      Guru menekankan keterampilan melihat, mendengar, menyimak, dan berbicara secara wajar agar dapat berinteraksi dalam pembelajaran.
2.      Saran terhadap sekolah
          Sekolah hendaknya bisa memfasilitasi adanya forum tanya jawab dan diskusi antar sesama guru ataupun guru dengan kepala sekolah bahkan dengan pemilik. Dengan diskusi  akan didapat masukan-masukan yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran.
          Disini terjadi saling memberi dan saling terima pengalaman tentang berbagai kelemahan dan bagaimana cara-cara mengatasinya.
                                                                                             



             















DAFTAR PUSTAKA
    
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2013. Modul 1. Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang Selatan: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Gunarti, Winda, dkk. 2015. Modul 1. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Masitoh, dkk. 2011. Modul 2. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Mulyati, Yeti, dkk. 2014. Modul 2. Bahasa Indonesia. Tangerang Selatan: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Nugraha, Ali, dkk. 2014. Modul 9. Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Tangerang Selatan: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Wardhani, IGAK, dkk. 2014. Modul 1. Penelitan Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Zaman, Badru, dkk. 2014. Modul 4. Media dan Sumber Belajar TK. Tangerang Selatan: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Umum Baha Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sujiono, Nurani, Yuliani, dkk. 2011. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka
                                                                                                                  







Komentar

Postingan populer dari blog ini

COTOH FLOWCHART SEDERHANA PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

CONTOH FLOWCHART SEDERHANA NAMA : M LEO ADI SAPUTRA NPM    : 011180153 FLOWCHART PENDAFTARAN MAHASISWA BARU FLOWCHART BERANGKAT KE KAMPUS Flowchart memiliki simbol- simbol tersendiri dari setiap anotasi- anotasi geometri yang digunakan. Beberapa simbol flowchart sering digunakan dalam pembuatan sebuah sistem, sedangkan lainnya jarang digunakan, kecuali dalam pembuatan proses yang komplek dan rumit. Terminal Point Symbol / Simbol Titik Terminal menunjukkan permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu proses. Flow Direction Symbol / Simbol Arus  adalah simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain (connecting line). Simbol ini juga berfungsi untuk menunjukkan garis alir dari proses. Processing Symbol / Simbol Proses  digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh komputer. Pada bidang industri (proses produksi barang), simbol ini menggambarkan kegiatan inspeksi atau yang biasa dikenal dengan simbol insp

Tutorial LTspice Kepepet tugas tapi Gokil

Foto Wedding kolase

M. Leo Adi saputra