LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL
UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN
MENGGAMBAR DAN
MEWARNAI SISWA KELAS A
PADA PAUD TUNAS
KESUMA KECAMATAN MUARA SUGIHAN MELALUI METODE PEMBINAAN EKSPLORASI
DISUSUN OLEH:
ROBANIAH
NIM : 821878212
PROGRAM STUDI S1
PGPAUD
EMAIL :
robaniahmirza@gmail.com
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR
JARAK JAUH
PALEMBANG
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan PKP dengan judul “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Menggambar dan Mewarnai Siswa Kelas A Pada PAUD Tunas Kesuma Kecamatan
Muara Sugihan Melalui Metode Pembinaan Eksplorasi”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan studi S1 PGPAUD Fakultas Kegururan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka.
Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
- Ibu Santi Vera
Mulyani, S.Pd, selaku dosen pembimbing dan supervisor 1
- Ibu Sri
Purwati, S.Pd.SD, selaku supervisor 2
- Bapak Mohamad
Suroji, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah PAUD Tunas Kesuma
- Bapak Baderi,
S.Pd, selaku penilai
- Semua siswa
kelas A PAUD Tunas Kesuma, selaku objek penelitian
- Orang tua,
suami, dan anak tercinta serta seluruh keluarga atas doa dan dukungannya
baik moril maupun materil
- Rekan-rekan
mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu segala kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Muara Sugihan, 11 Oktober 2016
Penulis
ABSTRAK
Berdasarkan pengalaman kami, pembelajaran
menggambar dan mewarnai kurang digemari anak dibandingkan dengan pembelajaran
yang lainnya. Pada saat menggambar dan mewarnai banyak anak yang kurang rapi
dalam mewarnai gambar, sehingga hasilnya pun kurang maksimal. Karena itu
penulis berinisiatif melakukan perbaikan pembelajaran. Disamping memperbaiki
kemampuan anak, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan suatu Upaya
Meningkatkan Kemampuan Menggambar dan Mewarnai Siswa Kelas A Pada PAUD Tunas
Kesuma Kecamatan Muara Sugihan Melalui Metode Pembinaan Eksplorasi. Metode
pembinaan eksplorasi dipilih sebagai sarana memperbaiki pembelajaran karena
terbukti mampu membangkitkan minat anak dalam proses belajar mengajar.
Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan cara memilih indikator untuk
melkasanakan pembelajaran dan memilih media yang sesuai. Dengan demikian
berdampak pada peningkatan pemahaman materi dan peningkatan prestasi belajar
siswa. Terbukti sebelum menggunakan metode pembinaan eksplorasi dimana dari 20
anak hanya 10 anak (50%) yang dapat mencapai indikator pembelajaran. Setelah
menggunakan metode pembinaan eksplorasi mencapai indikator pembelajaran dengan
persentase (90%). Metode pembinaan eksplorasi ini dapat dijadikan pedoman untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian apa yang penulis harapkan
telah tercapai dengan melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas ini yaitu suatu peningkatan prestasi belajar.
Kata kunci : menggambar, mewarnai, pembinaan
eksplorasi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Siswa (anak) yang berada diusia 0-6 tahun adalah aak
usia dini. Anak yang berada pada usia 3-4 tahun juga sering disebut sebagai
usia masa keemasan dimana masa usia ini sangatlah mudah untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak. Keluarga, lingkungan, sekolah, masyarakat juga sangat
mendukung masa pertumbuhan anak usia dini dalam berbagai aspek perkembangan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 1 ayat (14) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan
sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk
menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan
kelangsungan pembangunan. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun,
etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena
pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup
menjadi tanggung jawab warga, sekolah, masyarakat dan pemerintahan.
Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan
pengembangan prasiklus (Selasa 04 Oktober 2016) di kelas ditemukan adanya
masalah rendahnya kemampuan menggambar dan mewarnai yang di tandai dengan
beberapa kondisi berikut. Pertama,
setiap anak diberikan kesempatan untuk menggambar dan mewarnai bunga melati,
jumlah anak yang mau menggambar bunga melati sebanyak 10 anak atau hanya 50 %
dari 20 anak. Kedua, ketika kegiatan
menggambar bunga matahari, ada 50 % anak yang menggambar bebas sesuai dengan
apa yang mereka inginkan. Ketiga,
pada saat kegiatan mewarnai, hanya beberapa anak yang dapat mewarnai gambar
dengan rapi. Keempat, dalam kegiatam
pembelajaran media yang digunakan kurang mendukung dan metode belajarnya kurang
bervariasi.
Langkah yang tepat untuk mengatasi masalah kurang
minatnya anak untuk menggambar dan mewarnai, guru perlu : membuat Rancangan
Kegiatan Harian (perbaikan), meningkatkan kinerja, menciptakan situasi yang
kodusif, memfasilitasi kegiatan belajar mengajar, memberikan motivasi dan
menjadi seorang guru yang kreatif.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis
merumuskan masalah pada kegiatam menggambar dan mewarnai adalah : bagaimana meningkatkan kemampuan menggambar
dan mewarnai siswa kelas A pada PAUD Tunas Kesuma kecamatan Muara Sugihan
melalui metode pembinaan eksplorasi ?
Pemecahan masalah untuk meningkatakan pengembangan
menggambar dan mewarnai pada PAUD Tunas
Kesuma kelas A yaitu dengan menggunakan metode pembinaan ekslorasi (dengan cara
mencoba langsung), anak menggambar dan mewarnai gambar bunga matahari seperti
yang dicontohkan oleh guru. Guru memotivasi anak pada kegiatan menggambar dan
mewarnai, memfasilitasi kegiatan menggambar dan mewarnai, dan menjadi model
bagi mereka.
C.
Tujuan
Perbaikan
Mengacu
pada rumusan masalah di atas, penulis membuat tujuan perbaikan guna untuk
meningkatkan kemampuan menggambar dan mewarnai siswa kelas A pada PAUD Tunas
Kesuma kecamatan Muara Sugihan melalui metode pembinaan eksplorasi.
D.
Manfaat
Perbaikan
Setelah
mengetahui latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan perbaikannya, maka
manfaat perbaikan pembelajaran bagi guru, siswa (anak), orang tua, sekolah,
mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Manfaat
PKP bagi Guru
a. Memberi
kesempatan bagi guru untuk meningkatkan keahliannya.
b. Untuk
menambah wawasan tentang stimulasi yang tepat dalam merangsang dan meningkatkan
kemampuan anak dalam kemampuan menggambar dan mewarnai mendorongnya agar lebih
kreatif dalam menciptakan kegiatan yang bervariasi.
c. Guru
sebagai fasilitator pembelajaran diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Manfaat
PKP bagi siswa
a. Agar
anak termotivasi untuk belajar mengembangkan daya fikir anak agar lebih kreatif
dalam kemampuan menggambar dan mewarnai.
b. Anak
dapat menghargai berbagai kegiatan yang menyenangkan namun tetap bermakna dalam
rangka mengembangkan kemampuan menggambar dan mewarnai.
3. Manfaat
PKP bagi orang tua
a. Menambah
wawasan bagi orang tua bahwa menggambar dan mewarnai akan bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari.
b. Membantu
orang tua untuk menumbuhkan rasa kemauan anak terhadap perkembangan
sehari-hari.
4. Manfaat
PKP bagi Sekolah
a. Dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
b. Menghasilkan
anak yang berkompeten.
c. Dapat
membentuk kepribadian anak untuk berinteraksi sosial dengan teman-teman dan
lingkungan sekolah.
5. Manfaat
PKP bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa
dapat menggunakan laporan PKP sebagai karya ilmiah.
b. Mahasiswa akan lebih mantap dan percaya diri
di dalam pengelola kegiatan pengembangan melalui latihan terbimbing yang
dilakukan berulang kali.
c. Mahasiswa
juga akan memperoleh dampak pengiring melalui proses refleksi.
d. Mahasiswa
akan menemukan hal-hal baru, dan dapat termotivasi.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Upaya Meningkatkan Kemampuan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, upaya : usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu
maksud; akal; ikhtiar; tiada – padanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar)
padanya; daya upaya. (Poerwadarminta,
2011:1345)
Meningkatkan : 1
menaikan (derajat, taraf dsb), mempertinggi; memperhebat (produksi dsb); 2 (~ diri), mengangkat diri; memegahkan diri.
(Poerwadarminta, 2011:1280)
Kemampuan : 1
kesanggupan; kecakapan; kekuatan; 2 kekayaan. (Poerwadarminta, 2011:742)
Upaya
meningkatkan kemampuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mencapai
tujuan atau hasil dengan kekuatan yang dimiliki seseorang.
B.
Pengertian
Menggambar
Menggambar (painting) dapat diartikan
mencoret-coret pada kertas kosong. Setiap anak menggambar dengan caranya
sendiri. Ada anak yang suka menggunakan pelumas cat, anak yang lain suka
menggunakan macam-macam warna dan coretan yang tegas, ada anak yang
mengulang-ngulang pola dengan caranya sendiri. Semua ini penting bagi anak
sehingga pendidik membolehkannya bekerja dengan cara dan langkahnya sendiri.
(Aisyah, 2014:7.11)
Berikut beberapa
tujuan menggambar menurut tema/topik : mengembangkan ekspresi melalui media
gambar; mengembangkan fantasi, imajinasi dan kreasi; melatih otot-otot
tangan/jari, koordinasi otot dan mata; memupuk perasaan estetika; melatih
pengamatan; memupuk potensi menggambar. (Montolalu, 2014:3.15)
C.
Pengertian
Mewarnai
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, mewaranai, menawarkan : memberi berwarna; mencat dan
sebagainya. (Poerwadarminta, 2011:1285)
Mewarna adalah
memberi efek pada suatu gambar yang dibuat agar tampak indah dan menarik,
berbagai macam alat untuk memberi warna pada gambar seperti : krayon, pensil
warna, cat pewarna, dan lain sebagainya.
D. Pengertian Siswa
TK/Anak Usia Dini
Ada beragam
pendapat tentang hal ini. Batasan tentang anak usia dini antara lain
disampaikan oleh NAEYC (National
Association for The Education of Young Children), yang mengatakan bahwa
anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang
tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada
keluarga (family child care home),
pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK dan SD (NAEYC, 1992).
Sedangkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentsng Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendiidkan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui permberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut (Depdiknas, 2003). (dalam Aisyah, 2014:1.3)
Anak yang berada diusia 0-6 tahun adalah aak usia
dini. Anak yang berada pada usia 3-4 tahun juga sering disebut sebagai usia
masa keemasan (golden age) dimana
masa usia ini sangatlah mudah untuk menstimulasi tumbuh kembang anak. Pada
rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
pada berbagai aspek perkembangannya. (Gunarti, 2015:1.27)
E.
Pengertian
Metode
Metode
adalah cara menyampaikan ilmu yang sesuai dengan anak usia TK dan lainnya
sehingga dapat dimengerti dan menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak
didik. Metode merupakan bagian dari strategi untuk mencapai tujuan. Setiap guru
akan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan gaya untuk melaksanakan
kegiatan.
Metode
(cara) bertujuan mengembangkan berbagai aspek pekembangan anak seperti
perkembangan kognitif, fisik, sosial emosional, moral dan nilai-nilai agama dan
seni. (Sujiono, 2011:7.3)
F.
Pengertian
Pembinaan Eksplorasi
Pembinaan
adalah suatu usaha untuk pembinaan kepribadian yang mandiri dan sempurna serta
dapat bertanggung jawab, atau suatu usaha, pengaruh, perlindungan dalam bantuan
yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada kedewasaan anak itu.
Kegiatan
menjelajah, mencoba-coba, dan memanipulasi ide-ide atau material sebelum
kreator memfokuskan pada usaha memecahkan problem yang khusus (Foshay,
Mendelowits, Montgomery). Pada proses eksplorasi material-material seni,
anak-anak menemukan beragam teknik dengan menggunakan alat-alat tertentu dan
sering kali mereka mengembangkan keterampilan lainnya. Misalnya, ketika anak
diberi bermacam-macam tipe kertas, anak-anak akan mencoba merobek, memotong,
menggulung, melipat, menganyam, atau meremas. Melalui kegiatan tersebut, anak
akan mengenali bahwa beberapa tipe kertas tertentu lebih mudah merespons untuk
diremas dibanding tipe lainnya. (dalam Pekerti, 2014:10.18)
Tahap
eksplorasi menurut Hurlock, bila anak-anak diberikan benda atau alat yang baru
dikenalnya, pertama-tama mereka mencari tahu, mengamati, menyelidiki apa yang
dapat dilakukan benda atau alat tersebut. Benda diraih mulailah tangannya
membolak-balik, menekan-nekan bahkan dijatuhkan dan dipungut kembali diamati
lagi, kemudian ditinggalkan dan anak berpindah mencoba benda atau alat yang
lain. (dalam Montolalu, 2014:2.20)
G.
Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Mills,
penelitian tindakan didefinisikan sebagai “systematic
inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah
untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. (dalam
Wardhani, 2014:1.4)
BAB III
RENCANA PERBAIKAN
A.
Subjek
Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD
Tunas Kesuma kelompok A Desa Daya Kesuma Kecamatan Muara Sugihan.
Subjek penelitian adalah Anak PAUD
Tunas Kesuma Desa Daya Kesuma Kecamatan Muara Sugihan Tahun Pelajaran
2016/2017, yang berjumlah 20 anak, terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak
perempuan. Objek penelitiannya adalah menggambar dan mewarnai dengan metode
pembinaan eksplorasi.
2. Waktu
Adapaun jadwal/waktu penelitian
adalah sebagai berikut :
Tanggal
Pelaksanaan
|
Waktu
|
Kegiatan
|
04 Oktober 2016
|
07.30 – 09.30
|
Pra siklus
|
17-21 Oktober 2016
|
07.30 – 09.30
|
Siklus I
|
24-28 Oktober 2016
|
07.30 – 09.30
|
Siklus II
|
3. Tema
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tema “Tanaman”.
4. Kelompok
Kelompok pada penelitian ini adalah
kelompok A PAUD Tunas Kesuma Kecamatan Muara Sugihan.
5. Karakteristik
anak
Adapun karakteristik anak pada
penelitian ini yaitu :
o
Ada sebagian
anak bertanya setiap kegiatan menggambar dan mewarnai.
o
Sebagian anak
sudah dapat menggambar sesuai tema.
B. Deskripsi
Rencana Tiap Siklus
1)
Rencana Pelaksanaan
a.
Perencanaan
1.
Pra siklus
1)
Guru memilih tema tanaman dengan sub
tema bunga melati
2)
Guru mengenal
beberapa ciptaan Tuhan
3)
Guru mengenal
tanaman dan konsep warna
4)
Anak dapat
menggambar dan mewarnai
2.
Siklus I
1) Mengenal
beberapa ciptaan Tuhan
2) Mengenal
tanaman dan konsep warna
3) Mampu
menyebutkan bagian-bagian tanaman
4) Menirukan
gerakan tanaman ketika tertiup angin
5) Mengenal
cara merawat tanaman
6) Mengenal
bentuk tanaman
7) Menggambar
dan mewarnai
8) Mengenal
warna-warna
9) Menggambar
dan mewarnai
3. Siklus
II
1) Mengenal
bentuk-bentuk bunga
2) Mampu
merawat tanaman
3) Mengenal
perbandingan benda
4) Mengenal
kegunaan benda
5) Memasangkan
benda
6) Menggambar
sederhana
7) Mampu
mencampur warna
8) Menggambar
dan mewarnai
b. Langkah-langkah
Perbaikan
1. Siklus
I
o
Guru menciptakan kondosi yang
menyenangkan
o
Memfokuskan anak pada pembelajaran
o
Guru menjelaskan
dengan berulang-ulang
o
Mengajak anak
untuk bermain sejenak
o
Guru menciptakan
suasana yang menyenangkan
o
Mengajak anak
untuk praktik langsung
o
Menggunakan
media gambar
o
Memotivasi anak
o
Menggunakan
media yang sesuai dengan pembelajaran
o
Menggunakan
metode yang bervariasi
2. Siklus
II
o
Guru menciptakan kondosi yang
menyenangkan
o
Memfokuskan anak pada pembelajaran
o
Guru menjelaskan
dengan berulang-ulang
o
Mengajak anak
untuk bermain sejenak
o
Guru menciptakan
suasana yang menyenangkan
o
Mengajak anak
untuk praktik langsung
o
Menggunakan
media gambar
o
Memotivasi anak
o
Menggunakan
media yang sesuai dengan pembelajaran
o
Menggunakan
metode yang bervariasi
2)
Prosedur pelaksanaan PTK
Pelaksanaan penelitian perbaikan ini
menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 4
langkah utama yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, dan
refleksi. Keempat langkah tersebut dilakukan secara berulang (siklus). Adapun
penelitian perbaikan pembelajaran ini dibagi menjadi 2 siklus yaitu siklus I
dan siklus II yang terlebih dahulu diawali dengan pembelajaran pra siklus.
Penelitian perbaikan ini dibantu oleh beberapa pihak diantaranya supervisor 1,
supervisor 2, dan penilai yang bertugas untuk membimbing peneliti dalam
menyusun RKH, penilaian pembelajaran tersebut menggunakan APKG PKP1 dan APKG
PKP2.
3)
Rencana pengamatan dan pengumpulan
data
Selama perbaikan pembelajaran ini (siklus I dan siklus II) dilakukan
kegiatan pengamatan (observasi) setelah dilakukan tahap perencanaan dan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran pada tiap siklus. Hal-hal yang diamati dalam proses
perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pengamatan dibantu oleh supervisor
2 yang bertindak mengamati aktivitas guru dan siswa di kelas saat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran.
Selama proses pengamatan terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran
berlangsung pada masing-masing siklus dilakukan pengumpulan data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif guna melihat peningkatan kemampuan menggambar dan
mewarnai siswa kelas A pada PAUD Tunas Kesuma Kecamatan Muara Sugihan melalui
metode pembinaan eksplorasi dengan cara mengamati proses pembelajaran dengan
di bantu instrumen data
berupa lembar observasi. Baik lembar
observasi guna mengamati tindakan
perbaikan yang dilakukan oleh guru
serta diamati oleh
pengamat (supervisor 2) maupun lembar observasi guna mengamati
proses pembelajaran yang di lakukan
oleh siswa serta
diamati oleh guru
sebagai peneliti.
Tahapan selanjutnya
setelah dilakukan pengumpulan
data, baik data kualitatif
maupun kuantitatif akan dilakukan proses
analisis data dengan
teknik analisis data
deskriptif komparatif.
Teknik analisis data deskriptif komparatif
ini dilakukan dengan
cara menggambarkan terlebih
dahulu hasil penelitian
perbaikan yang selanjutnya
hasil penelitian perbaikan
pembelajaran pada pelaksanaan
pra siklus, siklus I, dan siklus II akan dibandingkan guna
melihat peningkatan pembelajaran menggambar dan mewarnai dari pra
siklus, siklus I, dan siklus II.
4)
Rencana refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan
hasil belajar anak pada pra siklus, diteumakan sejimlah permasalahan anak,
yaitu pada proses dan hasil belajar anak. Pada kegiatan pembelajaran, yaitu
kegiatan menggambar dan mewarnai 10 anak dari 20 anak masih belum bisa
mengambar dan mewarnai. Sedangkan hasil belajar anak menunjukkan persentase 50
%.
Pada observasi dan hasil belajar
anak pada pra siklus menunjukkan tidak
tecapainya indikator pembelajaran, untuk memperbaiki penelitian kmaka peneliti
akan merencanakan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus I,
peneliti akan menggunakan model pembelajaran yang lebih kondusif, dan lebih
menarik.
Hasil observasi dan hasil belajar
anak pada siklus I menunjukkan adanya perbaikan, baik hasil belajar maupun
proses belajar, jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya pada siklus I,
tetapi media yang digunakan kurang mendukung atau kurang sesuai dengan
pembelajaran, maka perlu diadakannya perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu
siklus II, peneliti akan meggunakan media yang sesuai dengan kegiatan
pembelajaran dan memotivasi anak untuk lebih bersemangat dalam belajar.
C. Teknik
Analisis Data
Data pokok
pengumpulan data primer (data kuantitatif) dalam penelitian ini adalah nilai
hasil evaluasi anak pra siklus, siklus I, dan siklus II, dengan menklasifikasi
nilai dengan kriteria kurang, sedang, dan baik dalam rangka membantu kelancaran
penelitian perbaikan pembelajaran peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
guna memperoleh data kualitatif.
Hal yang
menjadi fokus kegiatan pembelajaran baik berupa tanya jawab maupun praktik
langsung menggambar dan mewarnai dalam aspek pengembangan motorik halus. Data
kuantitatif dan data kualitatif tersebut selanjutnya dianalisis dengan
membandingkan hasil pada setiap siklus.
Adapun yang
menjadi fokus observasi meliputi :
o Pengelolaan
ruang dan fasilitas pembelajaran
o Pengelolaan
interaksi kelas
o Memberi
petunjuk dan penjelasan tentang isi pembelajaran
o Memberi
umpan balik terhadap ketertiban anak
o Memotivasi
dan memelihara ketertiban siswa
o Memantapkan
materi pembelajaran
o Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran
o Memulai
pelajaran
o Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan
o Menggunakan
alat bantu (media) yang sesuai
o Melaksanakan
pembelajaran dalam urutan yang logis
o Mengelola
waktu pembelajaran secara efisien
o Bersikap
terbuka dan luwes terhadap anak
o Melaksanakan
penilaian akhir pelajaran
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Perbaikan Tiap Siklus
1. Pra
Siklus
a. Perbaikan
Pra Siklus
Dilaksanakan tanggal 07 Oktober
2016, dengan tema “Tanaman” dan sub temannya adalah “bunga Melati”.
Adapun langkah-langkah yang telah
dilaksanakan adalah :
1. Kegiatan
Pembukaan
o
Salam, doa,
mengabsen
o
Menanyakan kabar
pengalaman kemarin
o
Bernyanyi “Lihat
Kebunku”
2. Kegiatan
Inti
o
Mengenal ciptaan
Tuhan
o
Mengenal
macam-macam bunga
o
Menggambar dan
mewarnai gambar
3. Istirahat
o
Cuci tangan,
do’a, makan
o
Bermain diluar
kelas
4. Kegiatan
Penutup
o
Bernyanyi “Lihat
Kebunku”
o
Tanya jawab
mengulas kembali kegiatan hari ini
o
Berdo’a, salam
b. Refleksi
Perbaikan
Hasil observasi dan hasil belajar
anak pada pra siklus, ditemukan sejumlah permasalahan anak, yaitu pada proses
dan hasil belajar anak. Pada proses kegiatan pembelajaran yaitu pada saat
kegiatan menggambar dan mewarnai, ada 50% anak yang belum bisa menggambar dan
mewarnai secara rapi. Hanya 10 anak yang dapat menggambar dan mewarnai dari 20
anak, untuk meningkatkan aspek yang masih kurang pada pra siklus, maka perlu
adanya perbaikan untuk tindakan selanjutnya pada siklus I.
c. Rekapitulasi
Penilaian
Tabel
1 data hasil pembelajaran pra siklus anak pada kegiatan menggambar dan mewarnai
PAUD Tunas Kesuma
No.
|
Aspek
yang di nilai
|
Hasil
Penilaian
|
1.
|
Mengenal
ciptaan Tuhan
|
Baik
|
2.
|
Mengenal
macam-macam bunga
|
Kurang
|
3.
|
Menggambar
dan mewarnai gambar
|
Cukup
|
Hasil pembelajaran pada pra siklus sebagaimana tabel
di atas menunjukkan bahwa hasil pembelajaran yang dilakukan guru kurang
maksimal, sehingga harus ada perbaikan pada siklus I dan II.
2. Siklus I
Siklus ke :
I
Tanggal :
17-22 Oktober 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Pada
kegiatan pengembangan (Pembukaan) selama siklus I
o
Salam, doa,
mengabsen
o
Menanyakan kabar
pengalaman kemarin
o
Bernyanyi
bersama
B. Kegiatan
pengembangan (Inti) selama siklus I
o
Mengenal
beberapa ciptaan Tuhan
o
Mengenal tanaman
dan konsep warna
o
Mampu
menyebutkan bagian-bagian tanaman
o
Menirukan
gerakan tanaman ketika tertiup angin
o
Mengenal cara
merawat tanaman
o
Mengenal
warna-warna
o
Menggambar dan
mewarnai
C. Istirahat
selama siklus I
o
Cuci tangan,
do’a, makan
o
Bermain diluar
kelas
D. Kegiatan
Penutup selama siklus I
o
Bernyanyi
bersama
o
Mengulas kembali
kegiatan hari ini
o
Berdo’a, salam
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran :
o
Guru menciptakan kondosi yang
menyenangkan
o
Memfokuskan anak pada pembelajaran
o
Guru menjelaskan
dengan berulang-ulang
o
Mengajak anak
untuk bermain sejenak
o
Guru menciptakan
suasana yang menyenangkan
o
Menggunakan
media yang sesuai dengan pembelajaran
o
Menggunakan
metode yang bervariasi
Refleksi Perbaikan
Hasil observasi pada
pembelajaran ini masih terdapat kekurangan, ada 16 anak/70% yang mengerti
bagian-bagian bunga dari 20 siswa.
Rekapitulasi Penilaian
Tabel 2 data hasil
pembelajaran siklus I hari ke 1 sampai ke 5.
No.
|
Aspek
yang di nilai
|
Hasil
Penilaian
|
1
2
3
4
5
6
7
|
o Mengenal beberapa ciptaan Tuhan
o Mengenal tanaman dan konsep warna
o Mampu menyebutkan bagian-bagian tanaman
o Menirukan gerakan tanaman ketika tertiup angin
o Mengenal cara merawat tanaman
o Mengenal warna-warna
o Menggambar dan mewarnai
|
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
|
3. Siklus
II
Siklus ke :
II
Tanggal :
24-29 Oktober 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan
Pembukaan selama siklus I
o
Salam, doa,
mengabsen
o
Menanyakan kabar
pengalaman kemarin
o
Bernyanyi “hari
mulai malam”
B. Kegiatan
Inti selama siklus I
o
Mengenal
bentuk-bentuk bunga
o
Mampu merawat
tanaman
o
Mengenal
perbandingan benda
o
Mengenal
kegunaan benda
o
Memasangkan
benda
o
Menggambar
sederhana
o
Mampu mencampur
warna
o
Menggambar dan
mewarnai
C. Istirahat
selama siklus I
o
Cuci tangan,
do’a, makan
o
Bermain diluar
kelas
D. Kegiatan
Penutup selama siklus II
o
Mengulas kembali
kegiatan hari ini
o
Bernyanyi
bersama
o
Berdo’a, salam
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran :
o
Lebih memfokuskan anak pada
pembelajaran
o
Mengajak anak
untuk sering praktik langsung
o
Memotivasi anak
o
Menggunakan
metode yang bervariasi dan menyenangkan
Refleksi Perbaikan
Hasil observasi pada
perkembangan siklus I ada sebagian anak yang belum dapat mencapai indikator
pembelajaran, dan akan diadakannya perbaikan pada siklus II.
Rekapitulasi Penilaian
Tabel 3 data hasil
pembelajaran siklus II hari ke 1 sampai ke 5.
No.
|
Aspek
yang di nilai
|
Hasil
Penilaian
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
o Mengenal bentuk-bentuk bunga
o Mampu merawat tanaman
o Mengenal perbandingan benda
o Mengenal kegunaan benda
o Memasangkan benda
o Menggambar sederhana
o Mampu mencampur warna
o Menggambar dan mewarnai
|
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
|
B.
Pembahasan
Tiap Siklus
a. Pra
Siklus
Dari hasil
pembelajaan yang telah dilakukan pada pra siklus, menunjukkan kelemahan pada
kegiatan mengambar dan mewarnai yang menggunakan metode pembinaan eksplorasi.
Dari data yang terlihat bahwa jumlah anak yang dapat mencapai indikator/aspek
pengembangan hanya 10 anak/50 % anak dari 20 anak.
Refleksi proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada kegiatan pra siklus ini
menunjukkan hasil yang kurang tercapai pada pembelajaran menggambar dan
mewarnai, hal itu dapat dilihat pada hasil data kualitatif dan kuantitatif
berikut :
Tabel 4 daftar
nilai perkembangan menggambar dan mewarnai pada kegiatan pra siklus:
No.
|
Nama
Anak
|
Nilai
|
No.
|
Nama
Anak
|
Nilai
|
1.
|
Wahyu Nanda
|
C
|
11.
|
Maura Dwi I.
|
B
|
2.
|
Riyan Setiawan
|
B
|
12.
|
Nafis Kh.
|
C
|
3.
|
M. Fickri A.
|
B
|
13.
|
Nuha Putri
|
D
|
4.
|
M. Viddy Aldiano
|
C
|
14.
|
Maratussolihah
|
A
|
5.
|
Yulia Fitriani
|
C
|
15.
|
Tasya Naila
|
C
|
6.
|
Mustika Sekar A.
|
A
|
16.
|
Marfel Aditya
|
B
|
7.
|
A. Syarifudin
|
D
|
17.
|
Selvi Karunia
|
A
|
8.
|
A. Ali Husein
|
A
|
18.
|
Siti Soleha
|
C
|
9.
|
M. Brilian
|
B
|
19.
|
M. Khoirul Nizam
|
D
|
10.
|
Risma Putri M.
|
D
|
20.
|
Retno Kartika
|
C
|
Keterangan :
A : Lebih baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Dilihat
dari data di atas maka dapat di persentasekan nilai sebagai berikut :
Tabel 5 Nilai hasil persentase %
latihan anak
No.
|
Skor
(s)
|
Frekuensi
(f)
|
%
|
S
x F
|
1
|
A
|
4
|
20%
|
40
|
2
|
B
|
6
|
30%
|
48
|
3
|
C
|
7
|
35%
|
42
|
4
|
D
|
3
|
15%
|
12
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
142
|
Keterangan :
A : 10, B : 8, C : 6, D : 4
S x F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 114 : 20 = 7,1
Berdasarkan data
nilai dan persentasi latihan anak, maka dapat pula dilihat dengan daftar
diagram berikut ini :
Diagram 1 :
Daftar nilai pra siklus
Jumlah
Anak
Diagram di atas
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh anak perlu adanya perbaikan pembelajaran
pada siklus I.
b. Siklus
I
Hasil
pembelajaran pada pra siklus indikator yang dicapai belum mencapai target, pada
siklus I ini peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran dengan hasil 70 %
tingkat pencapaian indokator.
Hal itu dapat
dilihat pada hasil data kualitatif dan kuantitatif berikut :
Tabel 6 daftar
nilai perkembangan menggambar dan mewarnai pada kegiatan siklus I :
No.
|
Nama
Anak
|
Nilai
|
No.
|
Nama
Anak
|
Nilai
|
1.
|
Wahyu Nanda
|
C
|
11.
|
Maura Dwi I.
|
A
|
2.
|
Riyan Setiawan
|
B
|
12.
|
Nafis Kh.
|
B
|
3.
|
M. Fickri A.
|
A
|
13.
|
Nuha Putri
|
C
|
4.
|
M. Viddy Aldiano
|
C
|
14.
|
Maratussolihah
|
A
|
5.
|
Yulia Fitriani
|
B
|
15.
|
Tasya Naila
|
B
|
6.
|
Mustika Sekar A.
|
A
|
16.
|
Marfel Aditya
|
B
|
7.
|
A. Syarifudin
|
D
|
17.
|
Selvi Karunia
|
A
|
8.
|
A. Ali Husein
|
A
|
18.
|
Siti Soleha
|
B
|
9.
|
M. Brilian
|
A
|
19.
|
M. Khoirul Nizam
|
C
|
10.
|
Risma Putri M.
|
D
|
20.
|
Retno Kartika
|
B
|
Keterangan :
A : Lebih baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Dilihat
dari data di atas maka dapat di persentasekan nilai sebagai berikut :
Tabel 7 Nilai
hasil persentasi % latihan anak
No.
|
Skor
(s)
|
Frekuensi
(f)
|
%
|
S
x F
|
1
|
A
|
7
|
35%
|
70
|
2
|
B
|
7
|
35%
|
56
|
3
|
C
|
4
|
20%
|
24
|
4
|
D
|
2
|
10%
|
8
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
158
|
Keterangan :
A : 10, B : 8, C : 6, D : 4
S x F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 114 : 20 = 7,9
Berdasarkan data
nilai dan persentase latihan anak, maka dapat pula dilihat dengan daftar
diagram berikut ini :
Diagram 2 :
Daftar nilai siklus I
Jumlah
Anak
Diagram di atas
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh anak sudah lebih baik dibandingkan pada
kegiatan pra siklus, untuk mencapai target indikator maka perlu adanya
perbaikan pada siklus II.
c. Siklus
II
Berdasarkan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I maka pada siklus II pelaksanaan
pembelajaran sudah berjalan dengan baik, ini dapat dilihat pada data dari 20
anak hanya 2 anak yang belum mencapai indikator yang ditetapkan. Hal ini dapat
dilihat dari persentase perbandingan antara pra siklus yaitu 50 %, siklus I 70
%, dan siklus II 90%.
Berikut ini
adalah hasil data kualitatif dan kuantitatif pada pembelajaran siklus II :
Tabel 8 daftar
nilai perkembangan menggambar dan mewarnai pada kegiatan siklus I :
No.
|
Nama
Anak
|
Nilai
|
No.
|
Nama
Anak
|
Nilai
|
1.
|
Wahyu Nanda
|
B
|
11.
|
Maura Dwi I.
|
A
|
2.
|
Riyan Setiawan
|
A
|
12.
|
Nafis Kh.
|
A
|
3.
|
M. Fickri A.
|
A
|
13.
|
Nuha Putri
|
B
|
4.
|
M. Viddy Aldiano
|
B
|
14.
|
Maratussolihah
|
A
|
5.
|
Yulia Fitriani
|
A
|
15.
|
Tasya Naila
|
A
|
6.
|
Mustika Sekar A.
|
A
|
16.
|
Marfel Aditya
|
B
|
7.
|
A. Syarifudin
|
C
|
17.
|
Selvi Karunia
|
A
|
8.
|
A. Ali Husein
|
A
|
18.
|
Siti Soleha
|
A
|
9.
|
M. Brilian
|
A
|
19.
|
M. Khoirul Nizam
|
B
|
10.
|
Risma Putri M.
|
D
|
20.
|
Retno Kartika
|
B
|
Keterangan :
A : Lebih baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Dilihat
dari data di atas maka dapat di persentasekan nilai sebagai berikut :
Tabel 9 Nilai
hasil persentasi % latihan anak
No.
|
Skor
(s)
|
Frekuensi
(f)
|
%
|
S
x F
|
1
|
A
|
12
|
60%
|
120
|
2
|
B
|
6
|
30%
|
48
|
3
|
C
|
1
|
5%
|
6
|
4
|
D
|
1
|
5%
|
4
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
178
|
Keterangan :
A : 10, B : 8, C : 6, D : 4
S x F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 114 : 20 = 8,9
Berdasarkan data
nilai dan persentase latihan anak, maka dapat pula dilihat dengan daftar
diagram berikut ini :
Diagram 3 :
Daftar siklus II
Jumlah
Anak
Diagram di atas
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh anak sudah lebih baik dan sudah mencapai
target indikator pembelajaran.
Berdasarkan
hasil analilis pada pra siklus permasalahan yang ditemukan adalah belum
tercapainya perkembangan pembelajaran pada kegiatan menggambar dan mewarnai.
Maka peneliti mengadakan perbaikan pada siklus I.
Pada
siklus I diadakan perbaiakan dengan menggunakan metode pembinaan eksplorasi,
pada hari akhir siklus I seluruh anak praktik langsung menggambar dan mewarnai
dengan hasil 70%.
Setelah
melakukan analisis data ada beberapa indikator yang belum tercapai pada siklus
I, maka peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II, setelah dilaksanakan
perbaikan peneliti telah mencapai target pembelajaran melalui kegiatan
mencoba/praktik langsung dengan metode pembinaan eksplorasi dengan hasil 90%.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dari seluruh pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas A PAUD Tunas
Kesuma Kecamatan Muara Sugihan pada kegiatan menggambar dan mewarnai dengan
metode pembinaan eksplorasi, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Pembelajaran
dengan menggunakan metode pembinaan eksplorasi yang dilakukan dengan baik dapat
meningkatkan kemampuan menggambar dan mewarnai anak kelompok A PAUD Tunas
Kesuma secara kualitatif. Secara kuantitatif, berdasar dari grafik hasil
pencapaian pada pra siklus yaitu 50%, hasil dari siklus I yaitu 70% dan akhir
siklus II, telah terjadi peningkatan kemampuan menggambar dan mewarnai pada anak
sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar anak dalam pembelajaran
mengalami peningkatan.
B.
Saran
Berdasarkan
pembahasan pada hasil perbaikan maka diberikan saran sebagai berikut.
1. Penggunaan
metode pembinaan eksplorasi dalam pembelajaran perlu terus ditingkatkan
mengingat cukup signifikan terhadap hasil belajar anak.
2. Guru
hendaknya menambah wawasan tentang stimulasi yang tepat dalam merangsang dan
meningkatkan kemampuan menggambar dan mewarnai, dan seharusnya guru lebih
kreatif dalam menciptakan beragam media dan kegiatan sesuai dengan situasi dan
kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di PAUD
Tunas Kesuma.
DAFTAR
PUSTAKA
Aisyah,
Siti, dkk. 2014. Perkembangan dan Konsep
Dasar Pengembangan Anak Usia DIni. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Gunarti,
Winda, dkk. 2015. Metode Pengembangan
Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
Montolalu,
B.E.F., dkk. 2014. Bermain dan Permainan
Anak. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Pekerti,
Widia, dkk. 2014. Metode Pengembangan
Seni. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Poerwadarminta,
W.J.S. 2011. Kamus Umum Baha Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Sujiono,
Nurani, Yuliani, dkk. 2011. Metode
Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka
Wardhani,
Igak, dkk. 2014. Penelitian Tindakan
Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Komentar
Posting Komentar